Kisah Nabi Ayyub Alaihis Salam
Kisah Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 17 Ramadhan 1446 H / 17 Maret 2025 M.
Kajian Tentang Kisah Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam
Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam adalah salah satu nabi dari sekian banyak nabi Allah Subhanahu wa Ta’ala . Ia merupakan keturunan dari Nabi Ibrahim ‘Alaihis Salam. Dalam Al-Qur’an, Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam disebutkan dalam beberapa ayat, salah satunya terdapat dalam Surah Al-An‘am ayat 83-84. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَتِلْكَ حُجَّتُنَا آتَيْنَاهَا إِبْرَاهِيمَ عَلَىٰ قَوْمِهِ ۚ نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ, وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ ۚ كُلًّا هَدَيْنَا ۚ وَنُوحًا هَدَيْنَا مِنْ قَبْلُ ۖ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهِ دَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ وَأَيُّوبَ وَيُوسُفَ وَمُوسَىٰ وَهَارُونَ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
“Dan itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya’qub kepadanya. Kepada keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-An’am[6]: 83-84)
Dalam ayat ini, Allah menyebutkan Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam sebagai salah satu nabi yang mendapatkan petunjuk dari-Nya. Selain itu, Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam juga disebutkan dalam Surah An-Nisa’ ayat 163. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ كَمَا أَوْحَيْنَا إِلَىٰ نُوحٍ وَالنَّبِيِّينَ مِنْ بَعْدِهِ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَعِيسَىٰ وَأَيُّوبَ وَيُونُسَ وَهَارُونَ وَسُلَيْمَانَ ۚ وَآتَيْنَا دَاوُودَ زَبُورًا
”Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud.” (QS. An-Nisa’[4]: 163)
Dalam ayat sebelumnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam, sebagaimana juga menyebutkan Nabi Yunus, Harun, dan Sulaiman. Allah berfirman bahwa kepada Nabi Dawud, Dia memberikan kitab Zabur.
Syaikh Abu Islam rahimahullah menyatakan bahwa “Innahu Ayyub ‘Alaihis Salam imam as-shabiriin,” yang berarti Nabi Ayyub adalah pemimpin bagi orang-orang yang sabar. Beliau mengalami ujian berat selama delapan belas tahun, tetapi tetap bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala .
Kesabaran Nabi Ayyub ini diabadikan dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surah Shad ayat 44, di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ
“Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).“ (QS. Shad[38]: 44)
Sebelum masuk ke ayat-ayat yang mengisahkan perjalanan hidup Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam, terdapat muqaddimah penting yang perlu dipahami agar kita bisa memahami kisah beliau secara menyeluruh.
Dikisahkan bahwa sebelum diuji dengan sakit selama delapan belas tahun, Nabi Ayyub hidup dalam limpahan nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala . Allah memberikan rezeki yang berlimpah kepadanya, baik berupa harta, anak-anak yang banyak, serta kekayaan yang melimpah. Beliau memiliki tanah yang luas, sawah dan ladang yang subur, kebun yang berkembang dengan baik, serta hewan ternak yang jumlahnya tak terhitung.
Dan Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam memiliki tanah yang luas, sawah dan kebun yang subur, serta binatang ternak yang tak terhitung jumlahnya.
Namun, dalam perjalanan hidupnya, Allah menguji Nabi Ayyub dengan berbagai cobaan yang berat. Meskipun begitu, beliau tetap teguh dalam kesabaran dan selalu kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh keikhlasan dan keimanan.
Bayangkan betapa besarnya kekayaan yang dimiliki oleh Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam. Beliau hidup dalam keadaan yang nyaman dan penuh kenikmatan. Namun, meskipun berada dalam kelimpahan harta, Nabi Ayyub tetap bersyukur dan menyadari hak-hak Rabb-nya.
Beliau berada dalam kenikmatan, namun tetap bersyukur kepada Allah dan mengetahui hak-hak-Nya.
Bahkan, disebutkan bahwa Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam sering membayarkan kafarat orang lain tanpa sepengetahuan mereka, semata-mata karena mengagungkan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala .
Salah satu kisah yang disebutkan dalam hadits Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah ketika Nabi Ayyub pernah melewati dua orang yang sedang bertengkar dan menggunakan nama Allah dengan cara yang kurang pantas. Karena merasa tidak nyaman dengan hal tersebut, Nabi Ayyub langsung membayarkan kafarat untuk keduanya. Hal ini menunjukkan betapa besar penghormatan beliau terhadap hak Allah Subhanahu wa Ta’ala . Sebagai bentuk pengagungan terhadap hak Allah dan sebagai rasa syukur atas nikmat-nikmat-Nya.
Nabi Ayyub ‘Alaihis Salam tidak pernah terfitnah oleh dunia, tidak tertipu oleh setan, dan tidak terpedaya oleh al-ghurur (tipuan dunia). Meskipun memiliki kekayaan yang melimpah, beliau tetap teguh dalam keimanan dan tidak lalai dalam beribadah kepada Allah.
Namun, dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya, Allah Subhanahu wa Ta’ala menguji Nabi Ayyub dengan berbagai cobaan. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an:
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ
“Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai. ” (QS. Al-Anbiya[21]: 23)
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55027-kisah-nabi-ayyub-alaihis-salam/